Pagi yang cerah di hari rabu beriringan dengan semangat motivasi dari Sekretaris Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Andi Zulkarnain, SE., M.Si., dalam kegiatan Kuliah Tamu yang dilaksanakan oleh Prodi Hubungan Internasional, UIN Alauddin Makassar, pada Kamis 4 Mei 2022 di Lecture Theatre (LT) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Kazakhstan dan Tajikistan merupakan negara besar di wilayah Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Rusia di sebelah utara dan Tiongkok di sebelah Timur. Khusus untuk Kazakhstan, sebagai negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim, sekitar 70% masyarakatnya beragama Islam, Andi Zulkarnain menggambarkan gaya hidup sosial masyarakat Kazakhstan yang sangat toleran dan menghargai ruang privat masing-masing individu dalam keyakinan beragamanya. Cerita ini menjadi pemantik semangat para mahasiswa Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar terhadap Kazakhstan. Selanjutnya, semangat itu pun kian membara ketika Sekretaris Dubes KBRI Astana ini menyampaikan daftar beasiswa yang dapat dimanfaatkan bagi adik-adik mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di Kazakhstan. "Kazakhstan menawarkan beasiswa S1, S2 dan S3. Di sana ada beberapa kampus berkualitas, salah satunya adalah Al-Faraby Kazakh National University, yang menempati peringkat #150 QS World Ranking” ucap Tim Jubir Presiden tahun 2029-2021 tersebut.
Sebagai pelaksana hubungan internasional Republik Indonesia di Kazakhstan merangkap Tajikistan, sekretariat kedubes RI memiliki data yang akurat terkait progres kinerjanya. Mulai dari bertambahnya pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Kazakhstan, hingga peluang ekonomi perdagangan dan pariwisata yang informatif. “Nilai perdagangan Indonesia dan Kazakhstan yang meningkat signifikan, yakni dari USD 215 juta pada tahun 2021 menjadi USD 600 juta pada tahun 2022, menjadi bukti semakin kuatnya hubungan positif antara negara kita Indonesia dengan Kazakhstan,” lanjut Zulkarnain. Terlebih lagi, mengingat Kazakhstan sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tengah, dan kedua terbesar setelah Rusia pada Commonwealth Independent States (CIS).
Pemaparan komprehensif Andi Zulkarnain mengenai Diplomasi Indonesia di Kazakhstan dan Tajikistan, mulai dalam sektor perdagangan, pariwisata, perlindungan WNI, hingga daftar kerjasama pendidikan, memantik semangat ratusan mahasiswa Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar. Mantan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin ini mengingatkan kawan-kawan mahasiswa untuk memilih topik penelitian terbaik dan juga dosen pembimbing terbaik agar berdampak kedepannya untuk memperkuat jejaring dan mendukung peluang kerja mereka tentunya. "Pilihlah judul skripsi dan pembimbing terbaik karena itu menentukan anda pasca kampus", ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan ini mengajak seluruh sivitas akademika Prodi Hubungan Internasional untuk berkunjung dan membuka pintu kerjasama juga kolaborasi di Kazakhstan. Saat ini KBRI bersama pihak terkait sedang mempersiapakan MOU sister city antara Kota Astana dan IKN, mengingat keberhasilan Kazakhstan memindahkan dan membangun ibu kota barunya. “Kami siap membantu untuk kerjasama pendidikan, budaya dan ekonomi di Kazakhstan dan Tajikistan, sebagaimana jargon KBRI Astana yang sudah ditetapkan oleh Duta Besar Fadjroel Rachman yaitu Melayani, Melayani, Melayani,” pesan Andi Zulkarnain sekaligus menutup pemaparan inspiratif nya pada Kuliah Umum bersama seluruh sivitas akademika Prodi HI UIN Alauddin Makassar.