Nabilah Farhanah Ramadhani, Mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2020 berhasil membuat tulisan dengan Judul “Refleksi pasca- Arab Spring” dan dimuat langsung oleh Opini Harian Fajar. Narasi tersebut berhasil dipublikasikan pada tanggal 7 Juli 2023.
“Refleksi Pasca- Arab Spring” merupakan narasi yang menggambarkan keadaan masyarakat di Timur Tengah Pasca peristiwa Arab Spring. Dalam tulisannya maksud dari Arab Spring yaitu adalah istilah yang hadir memberikan gambaran terkait jatuhnya satu per satu penguasa autocrat di Kawasan timur tengah layaknya sebuah daun yang satu per satu jatuh dari induknya saat musim semi tiba.
Peristiwa Arab Spring berawal dari pedagang kaki lima yang berdagang buah dan sayuran yakni Mohammed Bouazizi, dengan nama lengkap Tarek alTayeb Mohamed Bouazizi berusia 26 Tahun membakar diri di Sid Bouzid, Tunisia. Hari itu di tanggal 17 Desember 2010, Bouazizi membakar diri akibat frustasi menghadapi beratnya kehidupan yang ia jalani. Beratnya tanggung jawab Bouazizi terhadap keluarganya dimulai saat ia berusia 3 tahun ketika ayahnya meninggal dunia. Sebelum membakar diri, terjadi peristiwa hebat yang melatarbelakangi peristiwa ini. Pada hari itu, polisi dan penjaga keamanan pasar menyita barang dagangannya dengan dalih ia tidak memiliki izin berdagang. Barang dagangan tersebut dapat dikembalikan apabila Bouazizi membayar denda terlebih dahulu. Menolak hal tersebut, Bouazizi menerima pelecehan oleh seorang polisi wanita. Ia ditampar, diludahi, dan keluarganya diolok- olok. Merasa keberatan, Bouazizi melaporkan hal tersebut ke kantor Gubernur sekitar. Namun permintaannya untuk bertemu dengan Gubernur ditolak dan ia diperintahkan untuk pulang, Bouazizi marah dan membakar diri sebagai bentuk protes atas penolakan aspirasi yang diterimanya. Dan setelah peristiwa itu banyak aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat arab terhadap rezim yang berkuasa dengan dalih perubahan sosial.
Harapan kedepannya banyak mahasiswa Hubungan Internasional yang mau untuk menulis narasi seperti ini agar dapat menuangkan ide, pikiran, dan perspektif pribadi mereka terhadap isu isu kontemporer dunia dan bisa mengikuti jejak Nabila Farhanah Ramadhani.