Makassar, 28 Mei 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan Diskusi Terbatas bertajuk “Formulasi Rekomendasi Kebijakan Strategis Pengembangan Kerjasama Indonesia, Indo-Pasifik dan Afrika: Peluang dan Tantangan.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penyusunan rekomendasi Kebijakan Luar Negeri Nasional (KLN), dengan fokus pada penguatan peran Indonesia di kawasan Indo-Pasifik dan Afrika melalui pendekatan strategis berbasis potensi lokal, sejarah kawasan, dan dinamika global terkini.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Muhaemin Latif, M.Th.I., M.Ed, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, dan dipandu oleh Nur Aliyah Zainal, S.IP., M.A., Ketua Program Studi Hubungan Internasional. Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, pelaku ekonomi, diplomat, serta pejabat daerah yang memiliki kepakaran di bidang hubungan internasional, ekonomi kawasan, dan pembangunan daerah.
Para narasumber yang hadir antara lain Ahmad Fachmi (Diplomat Ahli Madya, Kementerian Luar Negeri RI), Arief R. Pabbentingi (Ketua DPD GPEI Sulawesi Selatan dan Barat), Prof. Amiruddin K. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar), serta Gemala Faoza, S.STP., MM. (Analis Kebijakan Ahli Madya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan).
Diskusi mencermati berbagai aspek penting dalam kerja sama lintas kawasan, mulai dari hubungan kesejarahan dan budaya antara Sulawesi dan Afrika, hingga potensi ekonomi daerah seperti hasil tambang, produk kelautan, dan komoditas ekspor unggulan Sulawesi Selatan. Makassar juga disorot sebagai simpul logistik penting yang telah terhubung langsung dengan sejumlah negara Asia Timur melalui jalur direct call export.
Selain mengidentifikasi peluang strategis, forum ini juga membahas sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti perlunya penguatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor pendidikan tinggi, serta pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui forum ini, Program Studi Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari proses penguatan diplomasi dan kebijakan luar negeri Indonesia yang tidak hanya berbasis negara, tetapi juga berakar dari potensi dan kearifan lokal. Diskusi ditutup dengan harapan agar rekomendasi yang lahir dari forum ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperluas peran aktif Indonesia di kawasan Indo-Pasifik dan Afrika.